Senin, 04 Januari 2016

Bunga Telur

Bunga lili
Menyaksi gadis yang sedari pagi
Menanti pengantin laki
Biji doa ditebarkan
Pada tanah kayong
Seraya telur mengikat bunga sekuntum
Pada pulut kuning ia dipacak
Disambut air mawar

Jadi benih kesuburan

KETAPANG

Ketapang segan
Tumbang perlahan
Di muka emas parang

Pemantek-pemantek dihujat
Dikutuk oleh kutukan
Yang menanti cahaya dari ujung rantingnya

Kesalahan tanpa kesadaran
Hukuman dalam derita
Terasa perih menyayat

Kala durja tiba

MIMPI SEMATA



Kala walet-walet sibuk bertanya
Tentang senyuman using para pedagang
Aku terdiam
Bukan tak kuasa menjawab
Namun rindu berjingkat
Memapah mengingat masa silam yang mendalam
Pasar lama yang dipenuhi mimpi suci semata
Detik jam gadang serupa permata
Menjajah pandang si empunya