Kelompok 5 :
1.
Istiqamah sebagai Darmi
2.
Tria Maharisa sebagai Sari
3.
Sri Ayu Ratnasari sebagai Risa
4.
Vicky Atmoko sebagai Moko
5.
Rizki Ramdhani sebagai Juned, Mardi
BATU MENANGIS
Alkisah, disebuah desa terpencil di daerah Kalimantan
Barat, Indonesia, hiduplah seorang janda tua yang bernama Darmi. Ia hidup di
sebuah gubuk kecil di ujung desa dengan ketiga anaknya, yaitu Risa, Sari dan
Moko. Sejak ayah mereka meninggal, kehidupan mereka menjadi susah. Ayah mereka
tidak meninggalkan harta warisan sedikit pun. Untuk memenuhi kebutuhan mereka,
Darmi bekerja disawah atau ladang orang lain sebagai buruh upah.
Risa :”Hmmm... Aku memang
perempuan tercantik di desa ini!!! Ya kan adikku?”
Sari : (diam tak mendengarkan perkataan kakaknya sambil melanjutkan menyapu )
Risa :”Hey udik, kau
mendengarkanku tidak?” (mendekati Sari)
Sari :”Iyaa kak”
Risa :”Bagaimana dandananku,
cantik tidak?”
Sari :”iya kak, kakak sangatlah
cantik, andai kakak bisa membantu ibu, pasti kakak akan terlihat lebih cantik”
Risa :”Apa maksudmu??? Katakan
sekali lagi!!!” (menjambak rambut
adiknya)
Sari :”Aduh kak, maafkan aku kak,
kakak memang cantik, bahkan kak tak membantu ibu, maafkan aku kak “
Moko :”Kak!! Lepaskan!! sari itu adikmu!! Jangan perlakukan seperti
itu!!!”
Risa :”Hey kurus, jangan ikut
campur kau!!!”
Moko :”Sari itu adik kandung kita
kak, kasian dia..”
Risa :”Ahh...” (pergi meninggalkan moko dan sari)
Moko :”Kamu tak apa-apa sari??”
Sari :”tidak apa-apa bang, memang
aku yang salah kok...”
Moko :”yasudahlah, ayo temani abang
mengantar kue ke warung”
Sari :”Iya bang..”
Kemudian Risa meninggalkan adiknya, dan kembali
mengagumi kecantikannya di depan cermin.
Sementara
itu Moko dan Sari mengantarkan kue yang dibuat mereka ke warung di depan jalan
raya. Diperjalanan pulang ia bertemu dengan pemuda tampan di desa sebelah.
Pemuda itu menaru hati kepada Sari tetapi Sari tidak memperdulikannya karena ia
tahu bahwa kakaknya sangat menyukai pemuda itu.
Sari :”Abang.. ada Mardi bang..”
Moko :”sudahlah jangan perdulikan dia..”
Sari :”tapi bang nanti kita dikitannya
sombong..”
Moko :”yasudahlah ayo jalan..”
Mardi :”Assalamualikum bang moko, Sari” (tersenyum
lebar)
Moko :”Wa’alaikum salam. Bang bang!! Saya ini
bukan abangmu..”
Mardi :”kan sebentar lagi kamu akan jadi abang
saya.. hehhe”
Moko :”Kamu jangan terlalu berharap”
Mardi :”Sari, sari mau kemana..”
Sari :”Mau pulang..”
Mardi :”Memangnya sari dari mana ?”
Sari :”dari warung bu ijah nganterin kue”
Mardi :”ouhhh, mau saya anterin pulang?”
Moko :”Tidak usah, kan ada saya ngapain kamu mau
ngaterin pulang segala..”
Mardi :”Kali aja takut bang pulang berdua, maklum
bang jalan sini banyak orang jahat..”
Moko :”iya banyak orang jahat, termasuk kamu!! Ayo
sari kita pulang nanti ibu mencari kita”
Sari :”Iiiyaa bang.. permisi..”
Mardi :”Hati-hati ya Sari.. “
Sari : (seyum simpul)
Sesampainya
dirumah Moko memarahi Sari dan memperingati agar ia tidak dekat-dekat Mardi.
Dan ternyata di belakang pintu Risa sedang mendengarkan percakapan mereka.
Moko :”Sari, ingat ya kamu jangan pernah mau
dekat-dekat dengan Mardi. Abang tau sekali dia itu orang yang sangat malas, Dia
hanya membanggakan harta orang tuanya”
Sari :”iyaa bang sari mengerti..”
Moko :”Lain kali kalau ia mendekatimu kamu harus
secepatnya pergi, abang tidak mau kamu ikut-ikutan dia menjadi orang yang
pemalas”
Sari :”iy..”
Risa :”hey udik, jangan pernah kau mendekati
Mardi!!”
Sari :”iya kak, aku berjanji tidak akan
mendekati dia..”
Risa :”dengar ya, pemuda yang tampan dan kaya di
sini hanya cocok denganku, yang cantik jelita ini.. tidak denganmu!!” (pergi menuju dapur)
Moko :”Iyaa sangat cocok sekali Mardi dengan mu
kak, sama sama pemalas..” (cetusnya)
Didapur.
Risa :”Ibuuu!!!”
Ibu :”iya nak? Ada apa?”
Risa :”Mana makanan kita bu!!!”
Ibu :”Ehm... “
Risa :”aku sangat lapar bu, aku mau makan
sekarang cepat buuu!!!”
Ibu :”tunggu sebentar nak, ibu menunggu
adikmu membawa uang untuk membeli beras karena beras kita sudah habis..”
Risa :”Apaaaa!!! Aku bisa mati kelaparan!!”
Sari :’buu.. ini uang penjualan kue kemarin
bu.. “
Risa : (merebut uangnya)
Moko :”kak itu uang untuk makan kita kak..”
Risa :”uang ini akan kubelikan baju baru..”
Ibu :”risa jangaaaaaan.. “
Risa :”ini untuk beli beras.. “
Sari :”tapi kak..”
Risa
:”stop, aku tak mau mendengar
keluhanmu. Sekarang ibu masak makanan untukku, aku mau tidur dulu, setelah aku
bangun makanan itu harus sudah siap, kalo tidak awas saja!!!”
Ibu :”iyaaa nakk..”
Setelah
beberapa jam kemudian, Risa bangun dari tidurnya ia merasa kelaparan dan segera
keluar kamar.
Risa :”Ibuuuuuuu....bu.... ibuuu.. makanannya
sudah siap belum?? Aku sudah lapaaar.... “
Ibu :”iyaaa nak sebentar lagi nak..”
Risa :”ah dasar orang tua, kerjaaannya lama
sekali.. “
Tiba-tiba
diluar ada bunyi seseorang mengetuk pintu.
Mardi :”Assalamualaikum..”
Ibu :”Wa’alaikum salam.. “
Risa :”siapa lagi itu.. coba ibu lihat keluar
aku capek berjalan keluar..”
Ibu :”iya biar ibu saja yang keluar.. “
Ibu :”Wa’alaikum salam.. cari siapa ya nak??”
Mardi :”Sarinya ada buu ??”
Ibu :”ohh Sarinya sedang keluar nak, kamu
siapa yaa?”
Mardi :”saya Mardi bu..”
Risa :”siapa sih??? Mardi... “
Mardi :”Hii Risa... “
Risa :”pasti kamu kesini mencari aku kan??”
Mardi :”ha... ehmmm..”
Risa :”sudahlah ayoo duduk.. buatkan air minum
untuk mardi dan aku, sekarang..”
Setelah
ibunya ke dapur..
Mardi :”siapa itu Risa? Ibumuu ?”
Risa :”haaaa? Siapa yang tadi? Yaa bukanlah dia
itu pembantuku... “
Mardi
:”ohh pembantumu...”
Risa :”Iyaaa... hahahah....”
Dibelakang..
Moko :”ibu kenapa?”
Ibu :”ibu tidak apa-apa nak.. “
Moko :”siapa diluar bu.. “
Ibu :”Nak mardi.. “
Moko :”Mau ngapain dia disini.. aku ke luar dulu
yaa bu... “
Tiba-tiba...
Mardi :”eh bang moko.. “
Moko :”ngapain kamu disini.. Sari sedang pengajian
ini hampir magrib lebih baik kamu
pulang.. “
Mardi :”tapi pembantumukan sedang membuatkan kita
minum...”
Moko :”haaa? Pembantuu?”
Mardi :”Yasudahlah saya pulang duluu yaa..
assalamualaikum... “
Moko :”Wa’alaikum salam” (cetusnya)
Setelah
kepulangan Mardi, terjadi pertengkaran hebat antara Moko dan Risa..
Moko :”apa yang kakak lakukan kak... “
Risa :”Memangnya apa yang aku lakukan... “
Moko :”kakak bilang dengannya kalau ibu kita itu
adalah seorang pembantu!!!”
Risa :”memangnya kenapa?”
Moko :”Kak..
beliau itu ibu kita bukan pembantu kita kak, kakak sudah keterlaluan..
kakak tidak menghargai ibu lagi... “
Risa :”aku sangat malu mengakui perempuan tua
yang jelek itu ibuku, apa kata orang-orang jika perempuan tercantik di desa ini
mempunyai ibu seperti itu... “
Moko :”Kakak keterlaluan... “
Risa
segera pergi masuk kekamar dan didepan pintu ia bertabrakan dengan ibunya..
Risa :”Issss.... “
Keesokan
harinya.. Risa, Putri sulung Darmi,
sedang berdandan. ia sangat malas dan jauh berbeda dengan adiknya. Dia bersifat
sombong dan durhaka. Kerjanya hanya bersolek dan mengagumi kecantikannya di
depan cermin. Ia sama sekali tidak mau membantu ibunya mencari nafkah. Setiap
kali ibunya mengajaknya pergi ke sawah, ia selalu menolak.
Ibu :”Nak, kamu sedang apa ??”
Risa :”Ibu tidak melihat apa, aku sedang
berdandan!!”
Ibu :”Dari pada kamu berdandan terus disini,
lebih baik kamu membantu ibu kesawah”
Risa :”Apa?? Aku tak salah dengar?? Ke sawah??”
Ibu
:”tidak nak..”
Risa :”Aku tidak mau, nanti kuku dan kulitku
kotor terkena lumpur. Pergi saja sana ibu bersama Sari sana!!!”
Ibu :”Memangnya kenapa kalau kuku dan kulitmu
kotor nak? Sari saja setiap hari membantu ibu disawawah terkena lumpur,
alhamdulilah sampai sekarang ia baik-baik saja..”
Risa :”Aku bilang tidak, yaa tidak!!! Aku tidak
mau pergi ke sawah.. Ibu tidak usah samakan aku dengan Sari. Sudah sudah ibu
saja sana pergi sama Sari, karena mungkin tidak ada lagi laki-laki yang
tertarik pada wajah ibu yang sudah keriput itu..”
Ibu :
(duduk sambil mengusap dada, lemas)
Moko :”Kak.. kaka tidak seharusnya berbicara
seperti itu kepada ibu...”
Sari :”Jika kakak tidak ingin ikut pergi
membantu ibu kesawah ya sudah tidak usah bicara seperti itu”
Risa :”Kaliaaan!!!” (menunjuk, dan mendorong adiknya dan pergi meninggalkan semuanya)
Moko :”Ibu... ibu tak apa-apa...”
Ibu :”Tidak apa-apa nak.. ibu baik-baik
saja.. ayo kita pergi kesawah, nanti keburu siang..” (berdiri)
Sari :”Sudah bu, ibu istirahat saja dirumah,
sari dan abang saja yang pergi ke ladang..”
Ibu :”tidak nak” (mengusap kepala sari) “Ibu baik-baik saja, ayo kita pergi” (berdiri kembali, dan pergi kesawah)
Setelah ibu dan adiknya pergi ke sawah, Risa pun kembali ke rumah, saat ia ingin
kembali mempercantik wajahnya, ternyata alat alat kecantikan yang ia miliki
sudah habis, Sari merasa kesal, yang ia lakukan hanya mondar mandir tak karuan.
Risa :”Huuggghhh… Alat-alat
kecantikan ku sudah habis
“ (memeriksa alat kecantikannya) “kalo begini, bagaimana
bisa aku menjadi wanita tercantik di desa
ini.. aku harus segera membelinya”
Hari sudah menjelang
siang, Risa teringat dengan alat-alat kecantikannya yang sudah habis, tak lama
kemudian ibu dan adiknya datang. Tanpa basi basi Risa langsung menghampiri ibunya yang baru sampai di pintu dan masih terlihat
lelah.
Risa :”Bu!! Alat alat
kecantikan ku sudah habis, ibu harus segera membelikan yang baru, ??”
Sari :” Kak, ibu baru saja
pulang, seharusnya kakak bisa
lebih menghargai ibu”
Ibu :”Risa, ibu masih lelah,
besok saja ya, pasti ibu belikan…”(duduk menghela nafas)
Risa :”Tidak bu!! (membentak ibu) aku ingin sekaraang!!!”
Sari :”Kakak!!!”
Risa :”Diam kau anak kecil!!” (sambil melotot)
Ibu :”Sudah Tak apa apa Sari, biar ibu beli sekarang” (bicara kepada
Sari) “tapi Risa, ibu tak tahu alat kecantikan seperti
apa yang kamu maksud, kamu harus ikut ke pasar juga”
Risa :”Hahh? Aku harus ikut juga”
Ibu :”iya nak, ibu kan tidak tau yang mana
yang kamu maksud”
Risa :”Ahh, mana diluar masih panas lagi nanti
kulitku terbakar bu”
Ibu : (diam
memperhatikan tingkah Risa)
Risa :”yaudah deh, aku akan ikut ibu ke pasar
tapi dengan suatu syarat..”
Ibu :”apa syarat nya nak??”
Risa :”Ibu harus berjalan di belakangku”
Ibu :”kenapa
memangnya nak?”
Risa :”sudah jangan banyak tanya bu, dan satu
lagi ibu harus memayungiku dari belakang yaa.. “
Sari :”Kak, ini ibu kita bukan pembantu kakak
kak.. “
Risa :”kalian seharusnya
berkaca. lihat saja wajah kalian yang tak terurus dan pakaian
kalian pun sangat kotor sekali. apalagi ibu, sudah keriput,bau.. jelas aku malu!!”
Ibu :”sudahlah nak tidak apa-apa, ayo kita
pergi sekarang nanti keburu malam nak.. “
Risa :”Itu lebih baik.. “
Ibu :”Kamu jaga rumah saja ya sari, biarkan
ibu dan kakakmu yang pergi ke pasar”
Sari :”baik bu.. “
Walaupun sedih, sang
Ibu pun menuruti permintaan putrinya. Setelah itu, berangkatlah mereka ke pasar
secara beriringan. Risa berjalan di depan, sedangkan Ibunya mengikuti dari berlakang dengan memegang payung. Meskipun mereka satu
keluarga, penampilan mereka kelihatan sangat berbeda. Seolah-olah mereka bukan
keluarga yang sama. Risa dengan pakaian yang bagus, sedangkan sang Ibu kelihatan sangat kusut, dengan pakaian
yang sangat kotor. Di tengah perjalanan,
Risa bertemu dengan temannya yang tinggal di kampung lain.
Juned :”Hai Risa.. hendak kemana kamu?”
Risa :”ke pasar..”
Juned :”mau beli apa kamu kepasar?”
Risa :”Alat-alat kecantikan.. “
Juned :”ohh.. dan itu dibelakang siapa? Ibumu ?”
Risa :”Haaa? Diaa?”
Juned :”Iyaa, wanita yang memayungimu ituu.. “
Risa :”tentu tidaklah, dia hanya pembantuku..
“
Juned :”Risa, sudah cantik, baik pula tuu.. “
Risa :”ya jelaaas... “
Juned :”mau mengajak pembantunya ikut kepasar ...
“
Risa :
(tersenyum dan kembali berjalan)
Ibu :”Nak... Kenapa kamu berbicara seperti
itu.. “
Risa :”sudah diamlah, jangan
mempermalukankuu!!! “
Laksana di sambar
petir, Darmi mendengar ucapan putrinya seperti itu. Tapi dia hanya terdiam
sambil menahan rasa sedih.
Risa :”ayoo cepat pembantukuu,lama sekali
berjalannya. “
Ibu : (diam
sejenak dan terjatuh )
Risa :”hello.. ayo cepat, nanti tokonya keburu
tutup!!”
Sang ibu tetap saja
menjawab tidak pertanyaan anaknya. Ternyata ia sedang berdoa kepada Tuhan agar
menghukum anaknya yang durhaka itu. Risa melihat mulut ibunya komat-kamit
sambil menengadahkan tangannya ke atas.
Risa :”Heii!! Ibu sedang apa siihh??” (nada
membentak, menoleh kepada ke ibunya)
Doa sang ibu :
“Yaa, Tuhan!!
Ampunilah hambamu yang lemah ini!! Hamba sudah tidak sanggup lagi menghadapi
sikap anak hamba yang durhaka ini. Berikanlah hukuman yang setimpal kepanya ya
Allah!”
Beberapa saat
kemudian, tiba-tiba langit menjadi mendung. Petir menyambar-nyambar dan suara
guntur bergemuruh memekakkan telinga. Hujan deras pun turun. Pelan-pelan kaki
Risa berubah menjadi Batu. Risa pun mulai Panik.
Risa :”Ibu!!.. Ibu!! Apa yang terjadi denganku
bu?? Aduuhh keraas sekali bu.. Maafkan Risa bu!! Bu Risa berjanji tidak akan
mengulanginya lagi bu!!” (seru Risa
semakin panik)
Sang ibu hanya bisa menangis melihat
anaknya berubah menjadi batu. Namun, apa hendak dibuat, nasi sudah menjadi
bubur. Hukuman itu tidak dapat lagi dihindari. Gadis durhaka itu hanya bisa
menangis dan menangis menyesali perbuatannya. Sebelum kepala anaknya berubah
menjadi batu, sang Ibu masih melihat air menetes dari kedua mata anaknya. Semua
orang yang lewat di tempat itu juga ikut menyaksikan peristiwa itu. Tidak
berapa lama, cuaca pun kembali terang seperti sedia kala. Seluruh tubuh Risa telah menjelma menjadi batu. Batu itu
kemudian mereka letakkan di pinggir jalan bersandar ke tebing. Oleh masyarakat
setempat, batu itu mereka beri nama Batu Menangis.
mbaijin save yah naskah dramanya,,,mohon keikhlasannya semoga tambah barokah amiiinnn,,,makasih mab sebelumnya
BalasHapushttp://reretaipan88.blogspot.com/2018/06/asiataipan-taipanqq-taipanbiru-dapatkah.html
BalasHapusTaipanbiru
TAIPANBIRU . COM | QQTAIPAN .NET | ASIATAIPAN . COM |
-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID terbaik nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsasusun
• Domino99
• Poker
• BandarPoker
• Sakong
• Bandar66
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : E314EED5
Daftar taipanqq
Taipanqq
taipanqq.com
Agen BandarQ
Kartu Online
Taipan1945
Judi Online
AgenSakong
izin mementaskan naskah ini kak
BalasHapus